Senin, Agustus 24, 2009

Akhirnya Matahari Kan Mati...

Aku suka banget ngelihat matahari sehabis subuh dan menjelang magrib. Cahaya yang kemerah-merahan sungguh indah. Disaat itu aku bisa makin bersyukur pada Allah yang telah menciptakan semua ini dengan begitu sempurnanya.

Matahari telah menjadi bagian yang sangat penting bagi hidup masyarakat di Bumi. Tanpa benda bulat bercahaya ini, kita tidak akan pernah ada. Tumbuhan tidak akan pernah bisa mengolah unsur hara dalam tanah menjadi energi yang bisa dimakan oleh hewan dan kita.

Namun, kadang tak semua manusia bisa bersyukur bahwa hari ini kita masih bisa melihat matahari. Kita seolah acuh pada matahari. Bahkan kadang matahari menjadi bahan umpatan jika terik membakar kulit kita. Itulah manusia.

Pernahkah kita berpikir, jika matahari pada akhirnya mati ? Akan seperti apakah kita ? Masih kah bisa hidup ? Apa benar matahari bisa mati seperti kita ?

Menurut para ahli, matahari telah ada sejak kira-kira 4,6 milyar tahun yang lalu. Dan menurut perhitungan mereka juga, matahari sudah menjalani setengah umurnya sebelum ia mati. Kalau diibaratkan manusia, matahari seolah berumur 31 tahun. Matahari sudah sangat dewasa. Dan kadang di kedewasaannya itu, ada tindak tanduk yang positif (menguntungkan) dan ada juga tindakan negatif (merugikan).

Seperti manusia, matahari juga akan mati. Dan matahari akan mati dengan cara semakin membesar dan berubah warna menjadi semakin merah (dulunya kuning) dan ketika sebagian besar bahan bakarnya telah habis, ia akan mengecil menjadi bintang kerdil berwarna putih (white dwarf).

Saat ini saja matahari sudah semakin memerah. Dan diameternya dari tahun ke tahun pun semakin besar. Nanti jika sudah tiba masanya, matahari akan terus membesar dan memakan planet-planet yang selama ini setia mengelilinginya siang dan malam.

Di mulai dari Merkurius. Kemudian beranjak ke planet tetangga kita, Venus. Dan urutan berikutnya siapa lagi kalau bukan Bumi, rumah terindah bagi kita semua. Dan mungkin kita tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya dimakan oleh Matahari, karena sebelum Matahari itu memakan kita, kita akan mati lebih dulu. Tentu saja karena tiap tahun panasnya akan semakin meningkat. Bumi akan jadi tempat ’pesta’ barbeque terbesar. Dengan kita, hewan, dan tumbuhan adalah daging panggangnya.

Apalagi ancaman global warming yang saat ini sudah menggila, makin mempercepat masa itu tiba. Masa dimana laut akan mengering dan keringat tak lagi keluar.

Kalau kita semakin tak ramah dengan bumi, bumi pun akan tak ramah dengan kita. Bahkan sesungging senyumpun tak akan dilayangkan kepada kita, penghuninya. Kita seolah menekan tombol pengaktifasi pada bom yang kita pasang di tubuh kita sendiri. Pelan, pasti, dan mematikan. Maukah kita ? Silahkan jawab sendiri dengan hati dan pikiran tanpa rasa sombong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

wibiya

Hello

Copyright © 2009 Designed by gemblunx Supported by Blogger