Inspirasi untuk menulis ini tiba-tiba datang begitu saja. Mungkin, kegamangan diri yang telah lama terpendam. Dan akhirnya bisa tertulis di blog bersahaja dan sederhana ini …*halah… :)*
Tak perlu dengan seragam putih abu-abu yang wangi lagi licin untuk belajar. Tak perlu juga gedung-gedung berdinding tembok berlantai ubin putih mengkilap untuk belajar. Tak perlu juga guru lulusan S1, S2, atau S3 dari Oxford University untuk membimbing kita belajar. Tak perlu tablet PC seharga 20 jutaan yang terkoneksi dengan internet satelit berkecepatan tinggi untuk belajar. Tak perlu lampu terang benderang berdaya 100 watt untuk belajar. Tak perlu mobil sport keluaran terbaru yang setiap pagi mengantarkan kita ke sekolah untuk belajar. Tak perlu.
Yang kita butuhkan hanya semangat membagi ilmu kepada orang lain. Ya, hanya itu.
Dengan semangat itu, seragam lusuh nan apek yang sudah berubah warna menjadi kuning tak menghalangi niat kita untuk belajar. Dengan semangat itu, gubuk reot berdinding anyaman bambu beratap daun kelapa mampu menjadi tempat kita berkutat dengan buku seharian. Dengan semangat itu, orang tua kita yang tak lulus SD pun bisa menjadi guru privat paling hebat dan paling setia di dunia. Dengan semangat itu, kertas bekas fotocopy-an yang kita pungut di tempat sampah pun bisa menjadi tempat menulis rumus-rumus dan tulisan-tulisan yang mampu mengubah dunia. Dengan semangat itu, lampu minyak tanah dengan asap hitam pekatnya yang kita buat dari kaleng bekas minuman pun mampu menerangi belajar kita di malam hari. Dengan semangat itu pula, walau hujan cukup deras di pagi hari kita tetap berangkat ke sekolah dengan selembar daun pisang yang menangui kepala kita. Ayo Belajar !
Terinspirasi dari betapa susahnya hidup dan cara belajar bapakku dulu. Yang mencoba kuterjemahkan dengan caraku sendiri di masa sekarang.
Wuih ku lagi semangat-semangatnya belajar nih. Mudahan kali ini bisa lulus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar